Wewenang adalah hak untuk
memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan
sesuatu agar tujuan dapat tercapai.
Ada dua
pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi),
- 1. Pandangan klasik (classical view) Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah
Menurut Chester I. Bernard seseorang akan
memenuhi perintah apabila dipenuhi empat
kondisi berikut:
• Dia dapat
memahami komunikasi
• Dia
percaya bahwa perintah tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi
• Perintah
tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan secara keseluruhan, dan
• Secara
fisik dan mental mampu menjalankan perintah tersebut.
Wewenang Lini, Staff dan
Fungsional
• Wewenang Lini
Dimiliki
oleh manajer lini yang mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi
secara
langsung. Dalam bagan organisasi, wewenang lini digambarkan oleh garis yang
menghubungkan
manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah.
• Wewenang Staff
Dilakukan
oleh orang atau kelompok orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada
manajer
lini. Staff ahli biasannya merupakan istilah yang menggambarkan posisi
tersebut.
Staff ahli
memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalamana, atau riset dan analisis
yang
diperlukan, termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengendalian.
• Wewenang Fungsional
Kadang
organisasi mempunyai manajer atau departemen yang mempunyai wewenang
fungsional.
fungsi keuangan dan akuntansi sering diberikan wewenang fungsional.
Delegasi Wewenang
Delegasi
dapat diartikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal dari
atasan
kepada orang lain untuk melaksanakan tugas tertentu. Delegasi wewenang adalah
proses
pengalihan wewenang dari atasan kepada orang yang ditunjuk.
Keuntungan dan Halangan Delegasi
Wewenang
Delegasi
wewenang memungkinkan manajer menyelesaikan lebih banyak pekerjaan
daripada
kalau semuanya dikerjakan sendiri. Kadang bawahan mempunyai keahlian yang
lebih
dibandingkan dengan manajer untuk hal-hal tertentu. Beberapa manajer kadang
enggan
mendelegasikan wewenang karena: tidak yakin akan kemampuan bawahan
merasa
mampu mengerjakan sendiri tidak efisien untuk mengajari bawahannyamelakukan
tugas takut wewenangnya akan berkurang, atau takut kalau bawahannya dapat
melakukan
tugas lebih baik dibandingkan dirinya. Karyawan kadang enggan menerima delegasi wewenang karena
beberapa alasan: takut gagal merasa tidak ada penghargaan
untuk kerja
yang akan dilakukannya, atau tidak mau menganggung risiko semua risiko
diserahkan
atau ditanggung oleh manajer.
Delegasi Wewenang yang Efektif
1.
Memutuskan pekerjaan mana yang akan didelegasikan, karena tidak semua
pekerjaan
dapat didelegasikan
2.
Memutuskan siapa yang akan memperoleh penugasan, dengan beberapa
pertimbangan:
waktu yang dipunyai karyawan, kemampuan yang dimiliki
karyawan,
dan kesempatan yang akan dimanfaatkan oleh karyawan
3.
Mendelegasikan tugas, disertai dengan informasi dan pemberian wewenang yang
cukup, dan
bentuk hasil yang diharapkan
4.
Menetapkan Feedback, untuk memonitor kemajuan yang dicapai oleh bawahan.
Sentralisasi vs Desentralisasi
Sentralisasi
Sentralisasi
adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau
yang berada
di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak
digunakan
pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan
dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di
daerah
dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu
yang
diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah
di
mana
pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat
perbedaan
pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir
seluruhnya
oleh pemerintah pusat.
Desentralisasi
Desentralisasi
adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan
kepada
manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur
organisasi.
Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang
berada di
daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari
pemerintahan
di pusat. Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi
khusus
untuk daerah adalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya
mementingkan
kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk
keuntungan
pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh
pemerintah
di tingkat pusat.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar