Sabtu, 23 November 2013

Wewenang, Delegasi, dan Desentralisasi

         Wewenang adalah hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.

Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi),

  • 1. Pandangan klasik (classical view)    Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang    lebih bawah     

  • 2. Pandangan penerimaan (acceptance view)    Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah. Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi oleh penerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan   menerima perintah atau tidak.

Menurut Chester I. Bernard seseorang akan memenuhi perintah apabila dipenuhi empat

kondisi berikut:

• Dia dapat memahami komunikasi

• Dia percaya bahwa perintah tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi

• Perintah tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan secara keseluruhan, dan

• Secara fisik dan mental mampu menjalankan perintah tersebut.



Wewenang Lini, Staff dan Fungsional



Wewenang Lini

Dimiliki oleh manajer lini yang mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi

secara langsung. Dalam bagan organisasi, wewenang lini digambarkan oleh garis yang

menghubungkan manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah.

Wewenang Staff

Dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada

manajer lini. Staff ahli biasannya merupakan istilah yang menggambarkan posisi tersebut.

Staff ahli memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalamana, atau riset dan analisis

yang diperlukan, termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengendalian.

Wewenang Fungsional

Kadang organisasi mempunyai manajer atau departemen yang mempunyai wewenang

fungsional. fungsi keuangan dan akuntansi sering diberikan wewenang fungsional.



Delegasi Wewenang



Delegasi dapat diartikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal dari

atasan kepada orang lain untuk melaksanakan tugas tertentu. Delegasi wewenang adalah

proses pengalihan wewenang dari atasan kepada orang yang ditunjuk.



Keuntungan dan Halangan Delegasi Wewenang



Delegasi wewenang memungkinkan manajer menyelesaikan lebih banyak pekerjaan

daripada kalau semuanya dikerjakan sendiri. Kadang bawahan mempunyai keahlian yang

lebih dibandingkan dengan manajer untuk hal-hal tertentu. Beberapa manajer kadang

enggan mendelegasikan wewenang karena: tidak yakin akan kemampuan bawahan

merasa mampu mengerjakan sendiri tidak efisien untuk mengajari bawahannyamelakukan tugas takut wewenangnya akan berkurang, atau takut kalau bawahannya dapat

melakukan tugas lebih baik dibandingkan dirinya. Karyawan kadang enggan menerima delegasi wewenang karena beberapa alasan: takut gagal merasa tidak ada penghargaan

untuk kerja yang akan dilakukannya, atau tidak mau menganggung risiko semua risiko

diserahkan atau ditanggung oleh manajer.



Delegasi Wewenang yang Efektif

1. Memutuskan pekerjaan mana yang akan didelegasikan, karena tidak semua

pekerjaan dapat didelegasikan

2. Memutuskan siapa yang akan memperoleh penugasan, dengan beberapa

pertimbangan: waktu yang dipunyai karyawan, kemampuan yang dimiliki

karyawan, dan kesempatan yang akan dimanfaatkan oleh karyawan

3. Mendelegasikan tugas, disertai dengan informasi dan pemberian wewenang yang

cukup, dan bentuk hasil yang diharapkan

4. Menetapkan Feedback, untuk memonitor kemajuan yang dicapai oleh bawahan.



Sentralisasi vs Desentralisasi



Sentralisasi

Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau

yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak

digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.

Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di

daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu

yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di

mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat

perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir

seluruhnya oleh pemerintah pusat.



Desentralisasi

Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan

kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur

organisasi. Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang

berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari

pemerintahan di pusat. Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi

khusus untuk daerah adalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya

mementingkan kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk

keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh

pemerintah di tingkat pusat.
Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar