Seperti
yang kita lihat sekarang ini Teknologi Informasi sangat berkembang pesat di
kalangan masyarakat. Dalam hal ini perbankan, pada awalnya Bank ini dibentuk
bukan seperti sekarang ini, Namun bank hanya sebuah jasa yang melayani
penukaran uang,kemudian berkembang lagi menjadi tempat penitipan
uang(tabungan), lalu berkembang lagi menjadi tempat peminjaman uang.
Hal tersebut bank bukan hanya sebagai tempat penukaran,penitipan,maupun peminjaman uang. Saat ini bank berkembang menjadi lebih besar lagi bahkan sekarang ini mempengaruhi ekonomi masyarakat dalam tingkat nasional, maupun dalam tingkat internasional. Dalam skala yang sangat besar bank membutuhkan teknologi informasi untuk pengelolaannya karena bank sudah mencakup lingkup yang sangat besar hingga internasional.Penggunaan teknologi informasi dalam bidang perbankan diharapkan dapat memudahkan pihak bank maupun pengguna jasa bank.
Hal tersebut bank bukan hanya sebagai tempat penukaran,penitipan,maupun peminjaman uang. Saat ini bank berkembang menjadi lebih besar lagi bahkan sekarang ini mempengaruhi ekonomi masyarakat dalam tingkat nasional, maupun dalam tingkat internasional. Dalam skala yang sangat besar bank membutuhkan teknologi informasi untuk pengelolaannya karena bank sudah mencakup lingkup yang sangat besar hingga internasional.Penggunaan teknologi informasi dalam bidang perbankan diharapkan dapat memudahkan pihak bank maupun pengguna jasa bank.
Berbagai
Macam Teknologi Perbankan
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di perbankan
nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. Berbagai jenis
teknologinya diantaranya meliputi Automated Teller Machine, Banking Application
System, Real Time Gross Settlement System, Sistem Kliring Elektronik, dan
internet banking. Bank Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah
Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan untuk semua terapan teknologi
informasi dan komunikasi dalam layanan perbankan. Istilah lain yang lebih populer
adalah Electronic Banking. Electronic banking mencakup wilayah yang luas dari
teknologi yang berkembang pesat akhir-akhir ini. Beberapa diantaranya terkait
dengan layanan perbankan di “garis depan” atau front end, seperti ATM dan
komputerisiasi (sistem) perbankan, dan beberapa kelompok lainnya bersifat back
end, yaitu teknologi-teknologi yang digunakan oleh lembaga keuangan, merchant,
atau penyedia jasa transaksi, misalnya electronic check conversion.
Saat ini sebagian besar layanan E-banking terkait langsung
dengan rekening bank. Jenis E-Banking yang tidak terkait rekening biasanya
berbentuk nilai moneter yang tersimpan dalam basis data atau dalam sebuah kartu
(chip dalam smartcard). Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kompleksitas
transaksi, berbagai jenis E-banking semakin sulit dibedakan karena fungsi dan
fiturnya cenderung terintegrasi atau mengalami konvergensi. Sebagai contoh,
sebuah kartu plastik mungkin memiliki “magnetic strip”- yang memungkinkan
transaksi terkait dengan rekening bank, dan juga memiliki nilai moneter yang
tersimpan dalam sebuah chip. Kadang kedua jenis kartu tersebut disebut “debit
card” oleh merchant atau vendor.
Beberapa gambaran umum mengenai jenis-jenis teknologi
E-Banking dapat dilihat di bawah ini.
Jenis-Jenis
Teknologi E-Banking
A.
Automated Teller Machine (ATM).
Terminal
elektronik yang disediakan lembaga keuangan atau perusahaan lainnya yang
membolehkan nasabah untuk melakukan penarikan tunai dari rekening simpanannya
di bank, melakukan setoran, cek saldo, atau pemindahan dana.
B.
Computer Banking.
Layanan
bank yang bisa diakses oleh nasabah melalui koneksi internet ke pusat data
bank, untuk melakukan beberapa layanan perbankan, menerima dan membayar
tagihan, dan lain-lain.
C.
Debit (or check) Card.
Kartu
yang digunakan pada ATM atau terminal point-of-sale (POS) yang memungkinkan
pelanggan memperoleh dana yang langsung didebet (diambil) dari rekening
banknya.
D.
Direct Deposit.
Salah
satu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh organisasi (misalnya pemberi kerja
atau instansi pemerintah) yang membayar sejumlah dana (misalnya gaji atau
pensiun) melalui transfer elektronik. Dana ditransfer langsung ke setiap
rekening nasabah.
E.
Direct Payment (also electronic bill
payment).
Salah
satu bentuk pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk membayar tagihan melalui
transfer dana elektronik. Dana tersebut secara elektronik ditransfer dari
rekening nasabah ke rekening kreditor. Direct payment berbeda dari
preauthorized debit dalam hal ini, nasabah harus menginisiasi setiap transaksi
direct payment.
F.
Electronic Bill Presentment and
Payment (EBPP).
Bentuk
pembayaran tagihan yang disampaikan atau diinformasikan ke nasabah atau
pelanggan secara online, misalnya melalui email atau catatan dalam rekening bank.
Setelah penyampaian tagihan tersebut, pelanggan boleh membayar tagihan tersebut
secara online juga. Pembayaran tersebut secara elektronik akan mengurangi saldo
simpanan pelanggan tersebut.
G.
Electronic Check Conversion.
Proses
konversi informasi yang tertuang dalam cek (nomor rekening, jumlah transaksi,
dll) ke dalam format elektronik agar bisa dilakukan pemindahan dana elektronik
atau proses lebih lanjut.
H.
Electronic Fund Transfer (EFT).
Perpindahan
“uang” atau “pinjaman” dari satu rekening ke rekening lainnya melalui media
elektronik.
I.
Payroll Card.
Salah
satu tipe “stored-value card” yang diterbitkan oelh pemberi kerja sebagai
pengganti cek yang memungkinkan pegawainya mengakses pembayaraannya pada
terminal ATM atau Point of Sales. Pemberi kerja menambahkan nilai pembayaran
pegawai ke kartu tersebut secara elektronik.
J.
Preauthorized Debit (or automatic
bill payment).
Bentuk
pembayaran yang mengizinkan nasabah untuk mengotorisasi pembayaran rutin
otomatis yang diambil dari rekening banknya pada tanggal-tangal tertentu dan
biasanya dengan jumlah pembayaran tertentu (misalnya pembayaran listrik,
tagihan telpon, dll). Dana secara elektronik ditransfer dari rekening pelanggan
ke rekening kreditor (misalnya PLN atau PT Telkom).
K.
Prepaid Card.
Salah
satu tipe Stored-Value Card yang menyimpan nilai moneter di dalamnya dan
sebelumnya pelanggan sudah membayar nilai tersebut ke penerbit kartu.
L.
Smart Card.
Salah
satu tipe stored-value card yang di dalamnya tertanam satu atau lebih chips atau
microprocessors sehingga bisa menyimpan data, melakukan perhitungan, atau
melakukan proses untuk tujuan khusus (misalnya validasi PIN, otorisasi
pembelian, verifikasi saldo rekening, dan menyimpan data pribadi). Kartu ini
bisa digunakan pada sistem terbuka (misalnya untuk pembayaran transportasi
publik) atau sistem tertutup (misalnya Master Card atau Visa networks).
M.
Stored-Value Card.
Kartu
yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai moneter, yang diisi melalui
pembayaran sebelumnya oleh pelanggan atau melalui simpanan yang diberikan oleh
pemberi kerja atau perusahaan lain. Untuk single-purpose stored value card,
penerbit (issuer) dan penerima (acceptor) kartu adalah perusahaan yang sama dan
dana pada kartu tersebut menunjukkan pembayaran di muka untuk penggunaan barang
dan jasa tertentu (misalnya kartu telpon). Limited-purpose card secara umum
digunakan secara terbatas pada terminal POS yang teridentifikasi sebelumnya di
lokasi-lokasi tertentu (misalnya vending machines di sekolah-sekolah).
Sedangkan multi-purpose card dapat digunakan pada beberapa penyedia jasa dengan
kisaran yang lebih luas, misalnya kartu dengan logo MasterCard, Visa, atau logo
lainnya dalam jaringan antar bank.
Trend Produk Sistem
Informasi Perbankan
Saat ini bank ritel di
Indonesia memiliki produk dan layanan:
1. Tabungan
2. Deposito
3. Giro
4. Kartu Debit
5. Kartu Kredit
6. Perdagangan Bank
Notes, Valas, dsb (Trade Finance)
Trend Transaksi
Jenis transaski sudah
beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang memanfaatkan jaringan
ATM atau Debit Access Transaction umumnya di Cashier yang berlokasi di gerai,
outlet tempat-tempat perbelanjaan.
Sebagai gambaran BCA
dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai
fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.
Dengan jumlah
transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata 821.000
transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian ATM-nya
sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim dilakukan
meliputi:
·
Mengecek saldo
·
Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai
·
Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
·
Pembukaan dan pengecekan L/C
Layanan On Line
Banking
Seperti ungkapan
futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin lama
makin digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi bisnis
dan kegiatan non-bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-line.
Dipicu oleh
perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software dengan
kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank akan
berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line
banking.
Saat ini standar
layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank, Bank Of
America (BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi real-time,
namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:
·
Packet S/W (Windows) gratis dan tak terbatas sebagai
antisipasi memenangkan persaingan teller-less.
·
Packet software keuangan (Quicken, MoneyOne,
BankNow)
·
Packet Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang
tentunya sangat dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.
Kesemua software bantuan
tadi dapat diakses, berkat tersedianya portal khusus yang
dimiliki oleh setiap Bank.
Referensi
: